Cicak-Cicak di Surau


Suara sungai memeriahkan ketenangan di surau pinggiran itu. Sambil bercakap-cakap, ikan-ikan mendayung siripnya landai di dekat bebatuan berlumut. Cicak-cicak yang merayap di atas tembok surau mencari-cari nyamuk dan lalat yang berterbangan ke sana-kemari tanpa tujuan yang jelas. Lalu salah satu cicak menatap manusia-manusia di bawahnya yang sedang sembahyang, setelah selesai sembahyang mereka berdoa. “Bahagianya mereka bisa berbicara langsung dengan Tuhan.” Ucapnya. “Kebohongan!” kata seekor nyamuk didekatnya dengan kalap. “Jangan makan aku dulu! Baru saja aku menghisap darah di kepala orang botak dengan kemeja bergaris itu. Dan darah itu menjelaskan bahwa baru saja ia berpikir bagaimana menutup kabar uang rakyat yang baru saja ia makan di warung bakso, dan meminta kepada-Nya agar tidak ketahuan.” “Pergilah kau, nafsu makanku hilang.” Protes si cicak. 

Comments